Bagaimana membuat foto Outdoor yang baik untuk untuk mememotret foto Outdoot sebenarnya gampang2 susah. Misal seperti Pemandangan alam yang indah tetapi mengapa mengapa setelah gambar tersebut anda ambil, gambar yang Anda hasilkan bisa mengecewakan?. Jangan pula salahkan kamera. Peralatan kamera yang canggih belum bisa menjadi jaminan seseorang bisa membuat foto yang bagus. Berikut ini beberapa tips fotografi tentang bagaimana membuat foto Outdoor yang menarik
Tips ini sangat berguna bagi anda yang ingin membuat foto Prewedding/Mengambil foto kegiatan berwisata Alam di daerah pedesaan/gunung
Cobalah berpikir tentang foto landscape laksana cerita pendek yang memiliki pembukaan (foreground/latar depan), bagian tengah (middle ground/latar tengah), dan bagian akhir (background/latar belakang). Pada sebuah pemandangan ladang pertanian, misalnya, Anda dapat menggunakan kereta tua sebagai foreground, jalan tanah berliku sebagai middle ground, dan sebuah gudang berwarna merah menyala sebagai backgroud. Seorang petani yang sedang menuntun kuda dapat menjadi karakter atau subyek utama foto Anda. (Lepaskan sejumlah ayam di sekitarnya jika Anda butuh beberapa subyek pelengkap.)
Sangat sedikit pemandangan alam tampak teratur rapi pada pandangan pertama, maka tugas utama Anda adalah menemukan sebuah tempat yang menguntungkan yang dapat menerjemahkan atau menyampaikan kepada penikmat foto apa yang menarik mata Anda pada pemandangan tersebut.
Sebuah foto landscape juga harus menangkap roh (spirit) dan mood dari suatu tempat. Bahkan sebelum Anda membidikkan lensa Anda ke sasaran, pikirkan sejenak, tanyakan diri Anda apa yang secara emosional tampak bagi Anda tentang dua hal itu (spirit dan mood). Apakah semburat kuning cahaya pagi yang menelusuk masuk di antara rerumputan kering di ladang? Warna, arah, kualitas, intensitas cahaya semuanya punya efek pada landscape. Atau apakah itu kabut sore yang melayang-layang di atas sungai. Cuaca dalam segala bentuknya dapat bekerja mengagumkan bahkan pada pemandangan yang sangat biasa sekalipun
Berikut Ini ada beberapa tips teknis untuk membuat landscape photography yang baik, (adaptasi dari artikel di forum fotografer kitafoto.com)
RAW
Selalu gunakan file berbentuk RAW, jangan yang lain karena File bentuk RAW Biasanya hasilnya lebih tajam/tidak blawur/kusam dibanding denagn Jpg dan juga Bentuk RAW lebih enak untuk di edit lagi pencahayaannya menggunakan Photoshop. Kita tentunya akan sangat senang apabila kita bisa dengan mudah untuk memodifikasi hasil foto menggunakan software-software foto. Oleh karena itu, hal yang paling mudah apabila kita menginginkan untuk memodifikasi sebuah hasil foto adalah dengan mempunyai sebuah film negatif digital. Film negatif digital yaitu file RAW.
Komposisi Object dan latar
Carilah sebuat lokasi yang paling kita sukai dan kita percaya bahwa tempat itu adalah tempat yang tepat untuk membuat sebuah foto landscape. Kita harus menemukan sebuah lokasi yang benar-benar bagus untuk komposisinya dimana kita harus memperhatikan latar depan dari sebuah object yang akan kita ambil fotonya. Tanpa sebuah latar depan yang bagus, latar belakang dari object tidak akan menarik meskipun secantik apapun latar belakang tersebut.
Contoh:
Kita akan mengambil sebuah foto landscape puncak gunung, dimana backgroundnya berupa beberapa awan kuning yang besar. Mungkin foto ini cukup bagus, tetapi akan lebih bagus lagi apabila kita menambahkan beberapa tumpukan batu di depan gunung tersebut. Dengan begitu, akan terasa lebih komplit komposisi dalam foto tersebut dimana kita juga memberikan latar depan yang bagus.
Kemudian, jangan lupa tentang aturan didalam sebuah komposisi foto yaitu
Jangan pernah menaruh object utama ditengah2 frame foto.
Kenapa?
Karena nanti akan menjadikan sebuah Dead Center pada foto tersebut.
Apa itu Dead Center? Hmm,. Kita coba jelaskan pada topik berikutnya ya
Tripod
Untuk mengambil foto landscape diperlukan ISO rendah (50-100) untuk mendapatkan noise yang rendah serta saturasi warna yang sempurna. Tetapi, ISO rendah juga berarti shutter speed lambat.
Nah, untuk mengatasi shutter speed yang lambat, seharusnyalah kita menggunakan tripod, agar foto yang kita hasilkan nanti tidak goyang (shake).
Tripod aja juga belom cukup, kita harus menentukan posisi horison yang tepat. Dimana horison yang kita buat haruslah selalu lurus, tidak miring ke kiri ataupun ke kanan. Apabila kita kesulitan untuk membuat horison yang lurus, kita dapat menggunakan plastic spirit level, sebuat alat bantu yang kita pasangkan pada hotsoe (dudukan Blitz) kamera. Dengan begitu, kita akan selalu mendapatkan horison yang lurus.
Filter
Oke, kita sudah hampir siap sekarang
Jika kita sudah siap, kita pencet shutter relase nya, klik. Dan, kita sudah punya sebuah foto landscape. Tetapi begitu dilihat di rumah? Loh kok? Terang banget? Warna langit lebih terang dari warna yang lain? Waduh kenapa inih??
Jawabannya adalah Filter.
Kenapa filter? Ya,. Kita bisa menggunakan filter netral, bagus lagi klo kita menggunakan filter density netral. Kita juga bisa menggunakan filter circular polarising (CPL) dimana akan didapatkan hasil yang lebih baik, karena pencahayannya rata serta dapat menghilangkan pantulan yang ditimbulkan dari kaca atau air.
Aperture
Untuk mendapatkan ketajaman foto untuk semua area, gunakanlah aperture antara f11 – f16, tetapi tergantung dari kamera yang kita gunakan juga ding :D
Namun, kita tetap harus menggunakan aperture dibawah f13 untuk sebuah foto landscape untuk menghindari difraksi foto yang terlalu soft.
Waktu
Waktu terbaik untuk mendapatkan sebuah foto landscape adalah pada saat “Golden Hour”. Kapan itu golden hour? Ya,. Waktu tersebut kira-kira 30 menit setelah matahari terbit atau 30 menit sebelum matahari terbenam.
Namun, kita juga bisa mendapatkan sebuah dramatik awan yang gelap pekat ataupun awan putih besar dengan langit yangbiru cerah.
Tentunya, kita memang harus benar-benar memastikan bahwa waktu yang kita gunakan adalah tepat.
Jangan membuat foto landscape pada tengah hari?
Kenapa??
Panas bokk,. heheheh..
Kesabaran
Wah,.. kenapa hal ini uga kita perlukan?
Pastinya, kita tidak bisa membuat foto dengan baik apabila istri disamping kita sudah cemberut minta pulang,. teman disebalah sudah ngomel2 karena kepanasan dan lain sebagainya.
Kita harus meluangkan waktu dan teliti. Dimana kita harus melihat apa yang kitaliat diviewfinder sama dengan object yang akan kita foto.
Kita harus memperhatikan pencahayaan dalam foto tersebut agar hasil yang akan kita dapatkan benar-benar maksimal.
Kuncinya hanya satu yaitu sabar.
Kamera
Taukah kita sebuah kamera yang baik?
Apakah kamera yang baik itu akan selalu mahal?
Hmm,. Kolega saya pernah bilang, “dalam fotografi uang itu tidak bohong” ;)
Apa maknanya?
Ya,.. maknanya tentunya kita harus menggunakan kamera yang memadai atau sebuah kamera yang baik untuk mendapatkan hasil yang baik pula.
Okey? Persiapkan semuanya, masukkan semua gear-mu kedalam tas, jangan sampai ada yang ketinggalan.
White balance
Jika kamu menggunakan RAW, (harusnya) kita tidak perlu kuatir tentang setingan white balance pada kamera. Karena nantinya kita bisa memodifikasi menggunakan software foto.
Shutter Release
Gunakanlah shutter relase cable atau wireless shutter relase, untuk menghindari shake pada kamera pada saat mengambil foto.
Biasanya untuk beberapa kamera yang “bagus” perangkat tambahan ini banyak dijual, baik yang third party ataupun yang sejenis dengan merk kameranya.
Jika kita tidak punya shutter release, kita bisa menggunakan delay pada kamera.
Sumber rekan http://www.arielz.net